2012 Era Akhir Kamus Cetak | Setelah pada tahun-tahun sebelumnya gejala kamus digital mendominasi kamus format cetak, di tahun ini semakin nyata. Era kamus cetak sudah berakhir. Salah satu ensiklopedia tertua di dunia, Encyclopedia Britannica, mengakhiri edisi cetaknya dan beralih ke format digital. Pihak Encyclopedia Britannica, yang terus mencetak edisi cetaknya sejak pertama kali diterbitkan pada 1768 di Edinburgh, Skotlandia, mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri publikasi edisi cetak mereka dan akan berlanjut sebagai format online.
Kamus cetak Encyclopedia Britannica biasanya dicetak tiap dua tahun sekali. Selain itu, pihak Encyclopedia Britannica juga mengatakan bahwa mereka akan tetap menjual edisi cetak mereka, hingga sisa empat ribu eksemplar miliknya ludes.
Sebelum Encyclopedia Britannica, juga ada kamus bahasa Inggris Oxford yang menghentikan produksi kamus cetak mereka, karena penjualannya yang semakin minim. Tim terdiri dari 80 lexicographer bekerja sama dengan penerbit Oxford English Dictionary (OED) selama kurun waktu 21 tahun terakhir, yang berwenang menyediakan kamus Oxford University Press (OUP) telah terkena dampak dari internet. Kemudian timbul ide bahwa kamus Oxford akan muncul dalam bentuk elektronik.
Sebenarnya, OED sendiri telah muncul secara online lebih dari satu dekade dengan 2 juta pelanggan setiap bulan dan membayar iuran tahunan sebesar 240 poundsterling (Rp 3,4 juta). "Pasar penjualan kamus edisi cetak mulai menghilang. Telah turun menjadi sekitar 10% per tahun," kata Neigel Portwood, kepala eksekutif OUP.
Terlepas dari reputasinya yang sangat menakjubkan di seluruh dunia, OED tidak pernah benar-benar mencari keuntungan. Uang yang mereka dapatkan digunakan untuk biaya penelitian.
Meskipun begitu, pihak dari Oxford University Press mengatakan bahwa eksistensi kamus online di internet sangatlah sukses. Untuk ke depannya Oxford University Press belum yakin apakah edisi selanjutnya bakal dicetak atau tidak.
Versi digital dari Oxford English Dictionary kini mencapai lebih dari dua juta hits dalam sebulan, dari para pelanggan yang membayar US$295 dalam setahun di AS. Kontras dari versi cetak kamus tersebut yang hanya terjual sekitar 30.000 eksemplar.
"Saat ini kami merasakan peningkatan permintaan akan format online kamus ini," ujar pihak penerbit kamus Oxford. "Tapi bagaimanapun juga, kamus Oxford format cetak bakal tetap ada asalkan ada permintaan yang cukup signifikan," tambahnya.
"Permintaan akan kamus online kian hari memang semakin meningkat, sementara pembeli setia kamus cetak juga masih ada. Jadi kami rasa penerbitan kamus cetak bakal akan terus ada," tandas Portwood.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini keberadaan dunia digital terus menggerogoti dunia percetakan, meski beberapa istilah teknologi digital di dunia maya maupun TI juga terus di-update untuk masuk ke kamusnya.
Semoga Bermanfaat 2012 Era Akhir Kamus Cetak | teknologi.inilah.com/read/detail/1841922/2012-era-akhir-kamus-cetak
0 komentar:
Post a Comment