Duduk Lebih 11 Jam Tingkatkan Resiko Kematian | Duduk lebih dari 11 jam per hari, memiliki 40 persen kemungkinan meninggal dalam waktu 3 tahun ke depan. Begitu hasil data yang didapat peneliti dari University of Sydney terhadap 222 ribu orang dengan usia di atas 45 tahun. Menurut para peneliti, tingkat risiko kematian seseorang yang aktivitas hariannya menyangkut 8-11 jam duduk, jika dibanding orang yang hanya duduk 4 jam atau kurang, lebih tinggi sekitar 15 persen.
Salah seorang peneliti, Hidde van der Ploeg, mengatakan, studi ini makin memperkuat penelitian-penelitian mengenai bahayanya duduk terlalu lama dalam keseharian. Beda penelitian ini dari yang sebelumnya, ada jumlah waktu yang terlihat jelas. Kebanyakan penelitian hanya mengatakan, terlalu lama duduk meningkatkan risiko kesehatan.
Secara rata-rata, orang dewasa menghabiskan sekitar 90 persen waktu bersantainya dengan duduk, kata van der Ploeg. Sementara, hanya sedikit orang yang melaksanakan saran WHO untuk menggerakkan badan setidaknya aktivitas fisik tingkat menengah setiap minggunya. Data penelitian ini didapat dari sebuah studi mengenai penuaan yang sehat di Australia, 45 and Up Study.
Para partisipan yang jumlah waktu duduk per hari paling banyak, menggandakan risiko meninggal dalam waktu 3 tahun dibanding orang yang aktif dan jarang duduk, kata van der Ploeg. Di antara orang dewasa yang secara fisik tidak aktif, mereka yang duduk paling sering memiliki kemungkinan meninggal sepertiga kali lebih tinggi ketimbang yang jarang duduk.
Dr Suzanne Steinbaum, direktur Women and Heart Disease di Lenox Hill Hospital, New York, serta jurubicara American Heart Association mengutarakan, kabar ini sebaiknya dipertimbangkan mereka yang menghabiskan kebanyakan waktu di ruang kerja.
Sangat disarankan untuk menghabiskan waktu senggang untuk berolahraga, berjalan, atau beraktivitas yang melibatkan pergerakan tubuh. "Ya, Anda mungkin harus bekerja dengan menghabiskan 8 jam duduk di depan komputer. Namun, begitu tiba di rumah, cobalah untuk beraktivitas, bukan menghabiskan waktu duduk-duduk di depan televisi atau komputer lagi," kata Steinbaum.
Ditegaskan Steinbaum, batasannya adalah 8 jam. Karena setelah batasan itu, risiko meninggal akan meningkat tajam. Disarankan pula untuk menyisipkan waktu untuk berjalan, berdiri, atau beraktivitas selain duduk di sela-sela waktu kerja.
Meski begitu, studi ini hanya menyingkap adanya hubungan antara jumlah waktu duduk dan risiko kematian, tidak membuktikan hubungan akibat-sebab. Dr David Friedman, kepala bagian gagal jantung North Shore Plainview Hospital di New York menyatakan, orang yang terlalu lama duduk cenderung mudah sakit, punya masalah berat badan, dan masalah kardiovaskuler.
Van der Ploeg mengakui, studi ini termasuk terlalu dini untuk diambil kesimpulan, karenanya ia berniat menyempurnakannya lagi dengan memfokuskan pada pengaruh duduk terhadap timbulnya kondisi lain, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Secara rata-rata, orang dewasa menghabiskan sekitar 90 persen waktu bersantainya dengan duduk, kata van der Ploeg. Sementara, hanya sedikit orang yang melaksanakan saran WHO untuk menggerakkan badan setidaknya aktivitas fisik tingkat menengah setiap minggunya. Data penelitian ini didapat dari sebuah studi mengenai penuaan yang sehat di Australia, 45 and Up Study.
Para partisipan yang jumlah waktu duduk per hari paling banyak, menggandakan risiko meninggal dalam waktu 3 tahun dibanding orang yang aktif dan jarang duduk, kata van der Ploeg. Di antara orang dewasa yang secara fisik tidak aktif, mereka yang duduk paling sering memiliki kemungkinan meninggal sepertiga kali lebih tinggi ketimbang yang jarang duduk.
Dr Suzanne Steinbaum, direktur Women and Heart Disease di Lenox Hill Hospital, New York, serta jurubicara American Heart Association mengutarakan, kabar ini sebaiknya dipertimbangkan mereka yang menghabiskan kebanyakan waktu di ruang kerja.
Sangat disarankan untuk menghabiskan waktu senggang untuk berolahraga, berjalan, atau beraktivitas yang melibatkan pergerakan tubuh. "Ya, Anda mungkin harus bekerja dengan menghabiskan 8 jam duduk di depan komputer. Namun, begitu tiba di rumah, cobalah untuk beraktivitas, bukan menghabiskan waktu duduk-duduk di depan televisi atau komputer lagi," kata Steinbaum.
Ditegaskan Steinbaum, batasannya adalah 8 jam. Karena setelah batasan itu, risiko meninggal akan meningkat tajam. Disarankan pula untuk menyisipkan waktu untuk berjalan, berdiri, atau beraktivitas selain duduk di sela-sela waktu kerja.
Meski begitu, studi ini hanya menyingkap adanya hubungan antara jumlah waktu duduk dan risiko kematian, tidak membuktikan hubungan akibat-sebab. Dr David Friedman, kepala bagian gagal jantung North Shore Plainview Hospital di New York menyatakan, orang yang terlalu lama duduk cenderung mudah sakit, punya masalah berat badan, dan masalah kardiovaskuler.
Van der Ploeg mengakui, studi ini termasuk terlalu dini untuk diambil kesimpulan, karenanya ia berniat menyempurnakannya lagi dengan memfokuskan pada pengaruh duduk terhadap timbulnya kondisi lain, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Semoga Bermanfaat Duduk Lebih 11 Jam Tingkatkan Resiko Kematian | beritasatu.com
[Pariwara] Mencari usaha Sampingan Paling Produktif klik disini.
0 komentar:
Post a Comment