Info Ancaman Merapi Dan Kelud Mengintai Jawa | Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMB), Gunung Merapi, Jawa Tengah kini mengalami perubahan pola aktivitas. Magma merapi mulai muncul kembali dari dalam perut bumi.
"Merapi saat ini lagi mengisi. Proses deformasi mendekati permukaan," ujar Surono selaku Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana seusai Paparan Riset Gempa dan Gunung Api Indonesia di Kantor COREMAP LIPI, Jakarta Pusat, Selasa 1 Mei 2012. Pada proses deformasi ini, magma dari dalam bumi mulai mengisi kantung-kantung Gunung Merapi. Proses ini akan menggelembungkan gunung sebelum berakhir meletus.
"Dalam dua bulan, Merapi menggelembung 3 meter," ujarnya. Menurut pantauan, saat ini di permukaan Merapi sedang terbentuk kubah untuk menutup lubang. Sebagai tindakan mengantisipasi deformasi gunung Merapi, pihaknya sudah mengoptimalkan alat pemantauan. Tiga GPS Continous asal Jepang sudah disiapkan. Dua ditanam di Gunung Merapi dan satu dipasang di Kota Yogyakarta. Merapi termasuk dalam kategori "short term" yang berarti siklus ledakan tidak dalam waktu lama.
Kelud Keluarkan Batu
Gunung Kelud, Jawa Timur juga menjadi perhatian PVMB. Saat ini danau di permukaan Kelud telah hilang tersumbat kubah atau lava. Kubah yang ada di permukaan Kelud sudah mencapai 160 meter. "Letusan Kelud tidak seperti dulu lagi. Nanti lontarannya adalah bebatuan," ujar Surono. Dengan kondisi ini, dia memastikan ledakan Kelud akan lebih besar dari letusan terakhir.
Apabila letusan Gunung Kelud tidak mampu menembus kubah bebatuan dan meletus ke samping, tetap saja akan mengeluarkan bebatuan. Surono berharap letusan Kelud berikutnya tidak sebesar pada zaman dahulu yang mampu meluluhlantakkan Kerajaan Kediri. Kelud termasuk dalam kategori "long term" yang mengalami siklus letusan ratusan tahun. Belum dapat dipastikan waktu Kelud akan meletus. "Tidak ada yang tahu kapan itu, ketidakpastian alam adalah kepastian," ujarnya.
"Merapi saat ini lagi mengisi. Proses deformasi mendekati permukaan," ujar Surono selaku Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana seusai Paparan Riset Gempa dan Gunung Api Indonesia di Kantor COREMAP LIPI, Jakarta Pusat, Selasa 1 Mei 2012. Pada proses deformasi ini, magma dari dalam bumi mulai mengisi kantung-kantung Gunung Merapi. Proses ini akan menggelembungkan gunung sebelum berakhir meletus.
"Dalam dua bulan, Merapi menggelembung 3 meter," ujarnya. Menurut pantauan, saat ini di permukaan Merapi sedang terbentuk kubah untuk menutup lubang. Sebagai tindakan mengantisipasi deformasi gunung Merapi, pihaknya sudah mengoptimalkan alat pemantauan. Tiga GPS Continous asal Jepang sudah disiapkan. Dua ditanam di Gunung Merapi dan satu dipasang di Kota Yogyakarta. Merapi termasuk dalam kategori "short term" yang berarti siklus ledakan tidak dalam waktu lama.
Kelud Keluarkan Batu
Gunung Kelud, Jawa Timur juga menjadi perhatian PVMB. Saat ini danau di permukaan Kelud telah hilang tersumbat kubah atau lava. Kubah yang ada di permukaan Kelud sudah mencapai 160 meter. "Letusan Kelud tidak seperti dulu lagi. Nanti lontarannya adalah bebatuan," ujar Surono. Dengan kondisi ini, dia memastikan ledakan Kelud akan lebih besar dari letusan terakhir.
Apabila letusan Gunung Kelud tidak mampu menembus kubah bebatuan dan meletus ke samping, tetap saja akan mengeluarkan bebatuan. Surono berharap letusan Kelud berikutnya tidak sebesar pada zaman dahulu yang mampu meluluhlantakkan Kerajaan Kediri. Kelud termasuk dalam kategori "long term" yang mengalami siklus letusan ratusan tahun. Belum dapat dipastikan waktu Kelud akan meletus. "Tidak ada yang tahu kapan itu, ketidakpastian alam adalah kepastian," ujarnya.
Semoga Bermanfaat Info Ancaman Merapi Dan Kelud Mengintai Jawa | teknologi.vivanews.com
[Pariwara] Mencari usaha Sampingan Paling Produktif klik disini.
No comments:
Post a Comment
Follow dulu ya sebelum Berkomentar, Terima kasih.