Alat Tes Kesuburan Pria | Ketika pasangan berusaha untuk memiliki keturunan, biasanya segala beban terkait kesuburan dan kemandulan hanya ditumpahkan pada wanita semata.
"Sayangnya, sebagian besar masyarakat kita melihat kemandulan sebagai isu pada wanita, padahal bukan hanya itu masalahnya," ungkap Brad Imler, presiden American Pregnancy Association. Oleh karena itu, muncullah sebuah alat tes sperma yang bisa dipakai di rumah telah beredar di pasaran sejak bulan April 2012 yang dapat membantu mengubah mentalitas seperti, kata para ahli.
Alat bernama SpermCheck Fertility tersebut mampu menentukan dalam beberapa menit apakah jumlah sperma pria dianggap tinggi atau rendah dan menawarkan informasi instan terkait salah satu aspek kesuburan pria.
"Alat ini mungkin menyediakan (sebuah kesempatan bagi) dokter dan pasangan untuk melihat lebih dekat tentang cara-cara pria mengoptimalkan potensi reproduksinya," ujar Dr. Robert Brannigan, ahli urologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine seperti dilansir dari ChicagoTribune, Jumat (4/5/2012).
"Saya kira apapun yang menyoroti fakta bahwa pria bisa saja memiliki isu-isu berkaitan dengan kemandulan adalah penting."
SpermCheck Fertility dirancang untuk membantu pasangan menentukan apakah kemandulan pria merupakan masalah bagi pasangan dengan cepat, ujar Ray Lopez, CEO SpermCheck yang berbasis di Charlottesville, Va. Para pria pun mengaku seringkali menunda analisis spermanya karena tak ingin memberikan sampel di klinik maupun laboratorium, katanya.
Karena tes ini bisa dilakukan di rumah, maka privasi pria untuk memberikan sampel spermanya menjadi terjaga sehingga proses untuk mengetahui tingkat kesuburannya akan berjalan dengan lancar, kata Lopez.
Pria pun cenderung berpikir benar-benar sehat, terutama menyangkut masalah seksualitasnya, ujar Imler. Tes non-invasif ini bisa jadi panggilan peringatan bagi beberapa orang.
"Jika ada masalah dengan kesuburan pria maka hal ini dapat diidentifikasi sedikit lebih cepat," kata Imler.
SpermCheck Fertility adalah satu-satunya tes sperma yang telah disetujui oleh FDA dan bisa dipakai di rumah. Alat ini telah tersedia di pasaran, kata Lopez. Harganya sekitar 40 dolar (Rp 367.000) padahal biaya rata-rata analisis sperma di klinik adalah sekitar 100 dolar (Rp 917.000).
Meskipun alat ini bukanlah yang pertama, SpermCheck Fertility adalah alat pertama yang menggunakan metode uji aliran lateral (lateral flow assay method), kata Lopez. Ketika sampel sperma diletakkan pada strip alat penguji, cairannya akan berjalan hingga mencapai jendela hasil.
"Alat ini sangat mirip dengan tes kehamilan," tandas Lopez. "Konsep di balik tes kami adalah untuk membuatnya sederhana dan mudah digunakan."
Alat bernama SpermCheck Fertility tersebut mampu menentukan dalam beberapa menit apakah jumlah sperma pria dianggap tinggi atau rendah dan menawarkan informasi instan terkait salah satu aspek kesuburan pria.
"Alat ini mungkin menyediakan (sebuah kesempatan bagi) dokter dan pasangan untuk melihat lebih dekat tentang cara-cara pria mengoptimalkan potensi reproduksinya," ujar Dr. Robert Brannigan, ahli urologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine seperti dilansir dari ChicagoTribune, Jumat (4/5/2012).
"Saya kira apapun yang menyoroti fakta bahwa pria bisa saja memiliki isu-isu berkaitan dengan kemandulan adalah penting."
SpermCheck Fertility dirancang untuk membantu pasangan menentukan apakah kemandulan pria merupakan masalah bagi pasangan dengan cepat, ujar Ray Lopez, CEO SpermCheck yang berbasis di Charlottesville, Va. Para pria pun mengaku seringkali menunda analisis spermanya karena tak ingin memberikan sampel di klinik maupun laboratorium, katanya.
Karena tes ini bisa dilakukan di rumah, maka privasi pria untuk memberikan sampel spermanya menjadi terjaga sehingga proses untuk mengetahui tingkat kesuburannya akan berjalan dengan lancar, kata Lopez.
Pria pun cenderung berpikir benar-benar sehat, terutama menyangkut masalah seksualitasnya, ujar Imler. Tes non-invasif ini bisa jadi panggilan peringatan bagi beberapa orang.
"Jika ada masalah dengan kesuburan pria maka hal ini dapat diidentifikasi sedikit lebih cepat," kata Imler.
SpermCheck Fertility adalah satu-satunya tes sperma yang telah disetujui oleh FDA dan bisa dipakai di rumah. Alat ini telah tersedia di pasaran, kata Lopez. Harganya sekitar 40 dolar (Rp 367.000) padahal biaya rata-rata analisis sperma di klinik adalah sekitar 100 dolar (Rp 917.000).
Meskipun alat ini bukanlah yang pertama, SpermCheck Fertility adalah alat pertama yang menggunakan metode uji aliran lateral (lateral flow assay method), kata Lopez. Ketika sampel sperma diletakkan pada strip alat penguji, cairannya akan berjalan hingga mencapai jendela hasil.
"Alat ini sangat mirip dengan tes kehamilan," tandas Lopez. "Konsep di balik tes kami adalah untuk membuatnya sederhana dan mudah digunakan."
Semoga Bermanfaat Alat Tes Kesuburan Pria | health.detik.com
[Pariwara] Mencari usaha Sampingan Paling Produktif klik disini.
0 komentar:
Post a Comment